Antiseptik: Ini Fungsi, Cara Pakai, dan Rekomendasinya

Saat Anda terkena luka, permukaan kulit Anda rentan terkena infeksi dari kuman penyebab penyakit. Untuk menghindari hal ini terjadi, Anda dapat menggunakan antiseptik. Antiseptik merupakan cairan berisi senyawa kimia yang mengandung bahan-bahan aktif untuk membunuh mikroorganisme serta menghambat penyebarannya pada luka agar virus tidak menyebar dan membuat luka menjadi sulit untuk disembuhkan. Cairan antiseptik termasuk dalam keperluan medis yang akan mudah untuk Anda dapatkan di pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit.

Antiseptik dalam penggunaanya dapat membantu Anda untuk menyembuhkan luka goresan, luka kecil, atau luka lain yang timbul pada permukaan kulit Anda untuk meminimalkan risiko infeksi yang mungkin ditimbulkan akibat prosedur medis, seperti operasi. Meski antiseptik memiliki manfaat yang baik untuk mematikan kuman pada luka Anda, Anda tetap tidak boleh menggunakannya secara sembarangan karena dikhawatirkan ada kontaminasi yang mungkin muncul dan berakhir pada infeksi luka.

Kandungan utama dari antiseptik adalah alkohol. Namun selain alkohol, antiseptik juga mengandung beberapa senyawa yang tak kalah penting, seperti turunan fenol terhalogenasi, chlorhexidine, turunan quinolone, quaternary ammonium, dan hidrogen peroksida.

 

4 Fungsi Utama Antiseptik

Jika antibiotik mengandung senyawa yang dapat melawan bakteri, maka antiseptik lebih berfungsi untuk mematikan semua mikroorganisme seperti bakteri, jamur, maupun virus penyebab luka. Antiseptik memiliki 4 fungsi sebagai berikut:

  1. Membersihkan permukaan yang terluka ringan yang ditimbulkan akibat sayatan atau goresan yang tidak terlalu dalam.
  2. Sebagai pertolongan pertama untuk membunuh infeksi atau jamur penyebab luka pada mulut dan atau tenggorokan.
  3. Mensterilkan tangan tenaga medis sebelum melakukan suatu prosedur di rumah sakit.
  4. Membersihkan area kulit sebelum prosedur pembedahan atau sekadar penyuntikan obat atau infus saat dirawat.

 

Peran Antiseptik dalam Pencegahan Infeksi

Senyawa aktif yang terkandung dalam antiseptik berperan penting dalam pencegahan dan penyembuhan infeksi. Berikut mekanisme kerja dari antiseptik yang harus Anda tahu:

  1. Antiseptik menghambat dan membunuh mikroorganisme dengan cara merusak membran sel yang dimiliki oleh mikroorganisme, mengganggu proses metabolisme dari mikroorganisme dan denaturasi protein yang membuat sel mikroorganisme tidak dapat berkembang biak dan mati.
  2. Antiseptik mematikan mikroorganisme dengan mengurangi jumlahnya pada luka yang menempel pada permukaan kulit atau tubuh.
  3. Antiseptik bekerja dengan membersihkan luka dari kotoran dan mencegah terjadinya infeksi yang lebih serius pada luka-luka Anda.
  4. Antiseptik berperan penting dalam pencegahan penyebaran infeksi pada luka dengan membunuh sel penyakit yang dibawa oleh mikroorganisme pada permukaan kulit tubuh atau suatu benda.

 

Jenis-jenis Antiseptik

Ada beberapa jenis antiseptik yang dapat Anda jumpai di pasaran. Nah, sebelum membeli, pastikan Anda memahami jenis dan fungsinya, ya. Berikut jenis-jenis antiseptik yang harus Anda tahu!

A. Antiseptik Topikal

Antiseptik topikal merupakan antiseptik yang mengandung zat dan senyawa penghambat mikroorganisme dan dapat membunuh mikroorganisme yang menempel pada luka seseorang. Selain membunuh mikroorganisme, antiseptik topikal juga dapat mencegah sebaran potensi infeksi pada luka dan membersihkan luka dari kuman penyebab infeksi.

Contoh antiseptik topical, antara lain alkohol, povidone iodine, dan klorheksidin.

 

B. Antiseptik Oral

Antiseptik oral, sebagaimana namanya adalah antiseptik yang mengandung senyawa yang dapat membunuh virus atau kuman pada mulut dan tenggorokan. Antiseptik oral dalam mematikan pertumbuhan mikroorganisme yang menempel pada mulut atau tenggorokan seseorang, sehingga proses penyembuhan pada luka di mulut dan tenggorokan cenderung lebih cepat. Contoh dari antiseptik oral, antara lain klorheksidin mouthwash.

 

C. Antiseptik Lainnya

Selain antiseptik topikal dan antiseptik oral, ada pula antiseptik lain yang beredar di pasaran. Antiseptik ini biasanya digunakan pada luka bakar seseorang untuk mencegah penyebaran kuman pada luka yang lebih melebar. Contoh dari antiseptik ini adalah silver sulfadiazine (Mupirocin), povidone-iodine (SAHI-DINE), dan chlorhexidine gluconate (Hibiscrub).

 

Cara Penggunaan Antiseptik

Untuk bisa mendapatkan manfaat dari antiseptik, pastikan Anda menggunakannya dengan benar, ya. Berikut tata cara penggunaan antiseptik yang wajib Anda perhatikan!

 

A. Penggunaan Antiseptik pada Kulit

Pertama-tama, cuci telapak tangan secara menyeluruh dengan air mengalir dan sabun. Kemudian, bersihkan dan keringkan area luka yang akan diberikan antiseptik. Lalu, tuangkan cairan antiseptik pada kapas atau telapak tangan yang telah dibersihkan dan oleskan perlahan pada luka dengan gerakan memutar. Biarkan area luka kering dengan sendirinya tanpa ditutup dengan plester atau perban.

 

B. Penggunan Antiseptik pada Luka

Cuci area tangan dengan air mengalir dengan sabun selama minimal 20 detik, siapkan kain atau kapas steril dan cairan antiseptik seperti povidone-iodine atau chlorhexidine gluconate. Lakukan pembilasan pada luka di area kulit dengan air bersih yang mengalir, teteskan cairan antiseptik ke kapas steril dan bersihkan luka pada area kulit secara perlahan dengan gerakan memutar. Lakukan proses ini sampai luka sembuh atau kering.

 

C. Penggunaan Antiseptik dalam Pencegahan Infeksi

Untuk pencegahan, Anda dapat menggunakan antiseptik dengan cara sebagai berikut. Cuci tangan saat sebelum dan sesudah makan, setelah batuk, setelah membersihkan luka, setelah menyentuh hewan, serta sebelum dan setelah menjenguk atau menyentuh orang sakit. Hanya gunakan antiseptik yang mengandung kandungan alkohol seminimalnya 50%, ya.

Semprotkan juga antiseptik pada permukaan benda-benda yang sering disentuh, seperti pada meja, kursi, smartphone, laptop hingga gagang jendela dan gagang pintu. Untuk pencegahan lebih lanjut, Anda juga dapat menyemprotkan antiseptik pada masker yang Anda gunakan saat bertemu dengan orang di tempat ramai.

 

Efek Samping dan Peringatan Penggunaan Antiseptik

Beberapa efek samping yang mungkin akan Anda dapatkan setelah menggunakan antiseptik, antara lain:

  1. Iritasi kulit atau reaksi kulit seperti gatal, perih, atau kemerahan.
  2. Alergi yang timbul pada kulit, seperti bengkak, gatal, atau ruam.

 

Untuk menghindari reaksi alergi yang mungkin muncul, Anda harus menjaga penggunaan antiseptik dengan cara:

  1. Hanya gunakan saat dibutuhkan saja
  2. Pilih kandungan antiseptik yang cocok dan sesuai dengan tipe kulit Anda
  3. Segera hentikan pemakaian jika muncul reaksi alergi

 

Rekomendasi Penggunaan Antiseptik

Berikut beberapa rekomendasi yang dapat Anda jadikan acuan dalam memilih jenis dan penggunaan antiseptik.

 

1. Antiseptik yang digunakan untuk  luka atau bekas operasi

Anda dapat menggunakan produk SAHI-DINE povidone-iodine 10% dimana bahan aktifnya dapat membunuh mikroorganisme yang ada pada luka biasa, luka bakar ringan, atau luka bekas operasi. Anda dapat menyetok SAHI-DINE Povidone Iodine untuk kebutuhan harian.

 

2. Antiseptik yang digunakan untuk luka bakar

Antiseptik lain yang dapat Anda gunakan, antara lain hibiscrub atau chlorhexidine gluconate yang efektif untuk membunuh bakteri gram positif maupun negatif. Anda dapat memiliki antiseptik jenis ini dalam gel, wipes, dan larutan. Antiseptik ini sangat direkomendasikan untuk luka bakar derajat 1 dan 2.

Anda juga dapat menggunakan mupirocin atau silver sulfadiazine yang kandungannya sangat efektif untuk membunuh jamur dan bakteri, sehingga cocok untuk dioleskan pada luka bakar derajat 2 dan 3.

 

3. Antiseptik yang digunakan untuk tangan

Untuk Anda yang selalu perfeksionis dan ingin tangan selalu bersih, gunakan dan pilih antiseptik yang mengandung alkohol 60%. Namun, Anda hanya boleh menyemprotkan hand sanitizer ke tangan Anda jika dalam kondisi tidak ada air mengalir atau sabun, ya.

 

4. Antiseptik yang digunakan untuk permukaan benda

Jika Anda ingin menjaga diri Anda dari bakteri yang ada pada permukaan benda, seperti kursi, meja, smartphone, pintu, dan lainnya, Anda dapat menggunakan desinfektan karena kandungannya sangat ampuh untuk membunuh kuman.

 

Itu dia bahasan tentang antiseptik, mulai dari pengertian, jenis, risiko yang mungkin ditimbulkan hingga tata cara penggunaannya yang benar agar Anda dapat terlindungi dari kuman dan luka Anda pun dapat terhindar dari infeksi berkelanjutan.

Start Your Journey

Scroll to Top
Open chat
1
Need help?
If you have questions about Mursmedic please contact us via WhatsApp, our team will respond to your questions quickly