7 Cara Melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Saat terjadi kecelakaan, tidak ada yang lebih penting daripada memberikan pertolongan pertama, baik pada kecelakaan yang memakan korban maupun yang tidak. Tindakan ini dikenal sebagai P3K atau Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan agar nyawa dapat diselamatkan dengan segera serta rasa sakit pada korban dapat segera ditanggulangi, sehingga dapat segera dilakukan pemulihan pada korban yang terlibat kecelakaan.

Pengetahuan tentang P3K ini harus dimiliki oleh semua orang. Pengetahuan dasar tentang P3K ini akan membantu menyelamatkan nyawa korban. Dilansir dari situs Kominfo, tercatat bahwa rata-rata tiga orang meninggal setiap jam disebabkan karena kecelakaan jalan di Indonesia. Penyebabnya antara lain 30% karena faktor prasarana dan lingkungan, 61% karena faktor manusia termasuk kemampuan dan karakter dari pengemudinya, dan 9% terjadi karena faktor terkait kendaraan dan laik jalan. Sungguh angka yang cukup tinggi untuk jumlah nyawa. Namun, hal ini akan terhindarkan bila setiap orang mendapatkan edukasi yang setara mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan.

Saat terjadi kecelakaan lalu lintas di jalanan, pertama-tama Anda harus menghilangkan perasaan panik agar tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan di tempat kejadian. Sebab, perasaan panik saat terjadi kecelakaan di jalanan justru akan memperkeruh keadaan dan membuat risiko cedera korban menjadi semakin parah.

 

Berikut adalah 7 cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan dan pengetahuan dasar untuk Anda yang berada di tempat kejadian kecelakaan dan ingin sekali menolong korban atas risiko kecelakaan yang Anda lihat.

 

1. Periksa secara Menyeluruh Tempat Kejadian

Pertama-tama yang harus Anda lakukan saat menemui kasus gawat darurat, cek terlebih dahulu lokasi kejadian secara menyeluruh. Pastikan apa yang berisiko atau berbahaya untuk kemudian disampaikan kepada tenaga medis yang akan membantu. Saat Anda telah memastikan lokasi kejadian kecelakaan aman, periksa kondisi sekitar apakah ada korban di lokasi dan bagaimana kondisinya. Apakah korban selamat, butuh pertolongan, atau lain-lain. Namun, jangan langsung mengevakuasi korban agar tidak memperburuk kondisinya.

 

2. Segera Panggil Tim Medis

Kondisi gawat darurat yang dapat terjadi kapan saja membuat Anda harus selalu siap siaga. Salah satu caranya adalah dengan menyimpan nomor gawat darurat, seperti nomor tenaga medis, nomor polisi, dan lain-lain. Nomor ini akan sangat berfungsi menolong Anda sesegera mungkin untuk menghindari risiko kecelakaan yang lebih buruk bagi korban. Saat menelepon tenaga medis, ceritakan secara detail proses bagaimana Anda menemukan korban pertama kali dan di mana lokasi kejadiannya.

Jika terjadi kecelakaan serius yang membuat korban mengalami cedera atau luka, jangan sekali-kali berinisiatif untuk memindahkan korban ke tempat lain tanpa sepengetahuan tenaga medis. Karena jika Anda salah dalam memposisikan korban, bisa-bisa Anda malah memperparah kondisi korban dan malah berpotensi mengancam jiwa korban yang sedang mengalami patah tulang atau serupa.

 

3. Jaga Kondisi Korban agar Tidak Dikerumuni

Jangan membuat korban semakin panik dengan mengerumuni korban. Jika memang ada yang mengerumuni, maka mintalah kepada mereka dengan sopan agar mereka menjauh dari korban agar korban tetap dalam kondisi yang nyaman saat sedang menenangkan diri. Meski begitu, tetap pastikan korban tidak merasa sendirian dengan menemaninya dan membuatnya tetap tenang.

 

4. Lakukan Upaya untuk Menghentikan Pendarahan

Jika Anda menjumpai korban dalam kondisi berdarah, maka Anda dapat mencoba membantu menghentikan darah pada korban dengan beberapa cara sebagai berikut:

    1. Cek kondisi mulut korban, apakah ada darah yang keluar dari mulut korban.
    2. Jika ada darah muncul dari tubuh korban yang lain, balut area pendarahan dengan kain, tutupi dan beri sedikit tekanan untuk menjaga korban tidak kehabisan darah sembari menunggu tenaga medis datang.
    3. Jika kebetulan Anda membawa kotak P3K, maka keluarkan kain kasa untuk membalut luka korban.
    4. Pastikan kondisi korban saat ditangani dalam kondisi yang aman dan nyaman.

 

5. Pertolongan Pertama untuk Korban Luka dan Patah Tulang

Saat menemukan korban dengan luka, segera hentikan pendarahannya. Tekan luka dengan kain bersih selama lima hingga sepuluh menit, bersihkan area luka dengan air bersih yang mengalir atau dengan sabun untuk menjaga tubuh tetap steril dari kemungkinan infeksi. Lalu, oleskan cairan antiseptik sebagai pencegahan antibakteri pada luka.

Untuk korban patah tulang, lakukan cara yang sama seperti yang di atas, kemudian cari apa pun yang bisa dijadikan penyangga untuk mencegah adanya pergerakan pada area yang patah, kompres area yang patah dengan es batu atau sesuatu yang dingin, dan bawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang lebih serius.

 

6. Pertolongan Pertama untuk Serangan Jantung dan Pernapasan

Jika Anda menjumpai korban yang mengalami serangan jantung, segera hubungi ambulans. Selama menunggu, longgarkan pakaian yang dipakai korban dan baringkan korban dengan posisi kaki lebih rendah dari posisi kepala. Jika korban tiba-tiba hilang napas, segera lakukan Cardiopulmonary Resuscitation atau CPR.

Namun, jika korban mengalami masalah pernapasan, segera posisikan korban tegak lurus dengan memastikan bahunya dalam kondisi rileks. Lalu, longgarkan pakaian yang dikenakan oleh korban dan segera berikan inhaler atau obat gangguan pernapasan. Jika kondisi memburuk, hubungi tim medis agar korban dapat dibawa ke rumah sakit sesegera mungkin.

 

7. Pertolongan Pertama untuk Pingsan dan Syok Berat

Jika korban pingsan, Anda dapat mengambil langkah untuk membaringkan korban dan membawa korban ke tempat aman. Longgarkan pakaian korban agar korban dapat menghirup udara segar. Jika Anda telah melakukan beberapa hal tersebut namun korban masih tak sadarkan diri selama dua menit, bawa korban ke rumah sakit terdekat secepatnya.

Untuk korban syok berat, segera hubungi rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut agar korban mendapatkan penanganan intensif. Setelah korban sadar, jangan terburu-buru untuk memberikan minum dan makan. Dan pastikan Anda memantau kondisi denyut nadi dan kondisi napas dari korban.

 

Sebelum Anda memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan, periksa terlebih dahulu bagaimana respon korban, kondisi pernapasan korban hingga denyut nadi korban kecelakaan. Untuk bisa melakukan hal ini, akan lebih baik jika Anda mengetahui ilmu dasar, seperti pengetahuan CPR atau resusitasi jantung paru, sehingga Anda dapat menerapkannya pada korban yang mulai lemah dan tidak merespons.

Kemudian, amankan pula barang-barang korban seperti alat komunikasi korban agar dapat digunakan untuk menghubungi keluarga korban terkait perkembangan korban di lokasi kejadian perkara. 

Itu dia 7 cara melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan agar korban dapat segera mendapatkan penanganan intensif, sehingga risiko yang lebih buruk dapat terhindarkan dan korban dapat diselamatkan. Dan yang tak kalah penting, kuasai emosi agar tetap tenang dalam menghadapi situasi di lokasi kejadian perkara dan tidak terburu-buru dalam menangani korban dengan luka atau dengan syok lainnya. Jika sempat, Anda dapat ikut pelatihan penanganan P3K, ya!

Start Your Journey

Scroll to Top
Open chat
1
Need help?
If you have questions about Mursmedic please contact us via WhatsApp, our team will respond to your questions quickly