Jasa Pengurusan Registrasi Obat Kuasi dari Mursmedic

Pernahkan Anda merasakan gejala sakit dan sembuh hanya karena obat ringan dari apotek? Obat ringan yang Anda temui di toko obat ataupun apotek dengan mudah ini dikenal dengan nama obat kuasi. Seperti namanya, obat kuasi memang dikenal sebagai obat ringan, yakni obat yang memiliki efek samping yang jauh lebih ringan jika Anda bandingkan dengan beberapa obat-obatan keras yang ada di pasaran.

Obat kuasi sendiri merupakan suatu obat yang sering disediakan sebagai obat sediaan karena kandungannya adalah bahan aktif dengan efek farmakologi yang diberikan. Sifat dari obat kuasi sendiri yakni nonsistemik atau lokal, yang artinya, obat kuasi akan langsung bereaksi dan bekerja langsung di bagian tubuh tertentu yang sedang Anda keluhkan.

Beberapa gejala sakit ringan yang bisa Anda atasi dengan obat kuasi, antara lain seperti batuk pilek, sakit kepala ringan, demam ringan, gatal-gatal, luka ringan, hingga masalah pencernaan ringan.

Obat kuasi cukup populer di kalangan awam karena mudahnya menemukan obat ini tanpa harus menggunakan resep dokter di apotek maupun toko obat tertentu. Apalagi, efek samping dari obat kuasi ini cenderung ringan dan jarang terjadi. Harganya yang murah pun menjadi pertimbangan serius untuk kalangan umum jika harus dibandingkan dengan obat resep yang harganya cenderung mahal.

 

Beberapa Peraturan Terkait Obat Kuasi

Meski beredar secara umum, penggunaan obat kuasi telah melewati regulasi yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), lho. Poin-poin, seperti proses produksi, proses distribusi, tata cara, maupun penggunaan obat kuasi pun diawasi sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 7 Tahun 2023 yang mengatur tentang kriteria obat kuasi serta tata laksana yang harus dilakukan agar bisa mendaftarkan obat kuasi.

Baca Juga: Legalkah Beli Obat dari Luar Negeri Kalau Tak Beredar di Indonesia?

 

4 Hal Penting yang Perlu Anda Perhatikan dalam Obat Kuasi

  1. Selalu baca petunjuk penggunaan yang tertera di kemasan obat secara teliti dan perlahan untuk memastikan obat kuasi aman sebelum Anda konsumsi.
  2. Jangan ragu berkonsultasi dengan apoteker jika Anda merasa sedang merasa sakit maupun saat Anda sedang mengonsumsi obat lain.
  3. Jangan pernah melebihi dosis dari yang telah ditentukan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
  4. Jika terjadi efek samping saat Anda mengonsumsi obat kuasi, segera hentikan penggunaan dan hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

 

Proses pembuatan obat kuasi mencakup beberapa tahap yang sangat kompleks yang akan dijelaskan, sebagai berikut:

1. Tahap Seleksi serta Pengumpulan Bahan Baku

Awal mula, proses pembuatan obat kuasi akan diawali dengan melakukan identifikasi pada bahan alam atau tanaman yang menjadi bahan baku utama dari obat kuasi. Bahan baku berupa tanaman yang telah dikumpulkan ini adalah bahan baku yang berasal dari budidaya maupun dari alam sekitar yang kualitas dan kemurniannya sudah dipastikan secara aman.

2. Tahap Pengolahan Awal Obat Kuasi

Kemudian, bahan baku tanaman akan segera dibersihkan dari zat asing yang tidak diperlukan dan dari kotoran yang mungkin menempel. Lalu, bahan yang telah bersih tersebut akan dikeringkan untuk membuat memperpanjang masa simpan serta untuk mengurangi kadar air yang ada di dalam tanaman. Jika telah kering, bahan baku akan dihancurkan menjadi ukuran yang jauh lebih kecil sebelum akhirnya diekstraksi.

3. Proses Ekstraksi

Ada beberapa metode yang digunakan untuk melakukan proses ekstraksi. Metode yang dipilih akan disesuaikan dengan jenis senyawa aktif yang diinginkan oleh produsen. Beberapa metode ekstraksi yang seringkali digunakan, antara lain adalah metode perkolasi, maserasi, dan juga ekstraksi menggunakan bahan pelarut organik.

Nah, bahan-bahan baku yang telah hancur tadi akan direndam di larutan pelarut khusus selama beberapa waktu tertentu dengan tujuan untuk melarutkan kandungan senyawa aktif yang terkandung di dalamnya. Ekstrak yang didapat ini akan disaring sebelum akhirnya pelarutnya diuapkan.

4. Standarisasi

Setelah proses ekstraksi dilakukan, proses selanjutnya adalah proses analisis kualitas dari bahan yang telah diekstrak untuk menentukan kandungan senyawa aktif apa saja yang ada pada bahan tersebut, berapa banyak kadar airnya dan beberapa parameter kualitas lainnya.

Kemudian, ekstrak yang telah siap akan ditambahkan bahan eksipien, seperti penghancur, pengikat, maupun zat-zat tambahan lain untuk membentuk adanya sediaan obat kuasi yang diharapkan oleh produsen.

5. Pembuatan Sediaan

Saat semuanya telah selesai, obat kuasi akan segera dikemas ke dalam bentuk yang sesuai, seperti cairan, kapsul, dan juga tablet. Produk yang telah dikemas ini akan diberikan label yang lengkap sebagai penanda, seperti nama obat, komposisi yang terkandung di dalamnya, dosis, aturan penggunaannya, serta peringatan yang harus diperhatikan.

6. Proses Pengujian Kualitas

Produk yang telah dikemas akan diuji stabilitasnya untuk memastikan bahwa kualitas dari obat kuasi tersebut dapat terjaga selama masa penyimpanan. Selanjutnya, akan dilakukan pula uji mikrobiologi yang ditujukan untuk memastikan obat kuasi dari kemungkinan adanya kontaminan mikroba.

7. Registrasi

Tahap terakhir mewajibkan para produsen untuk mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sebelum akhirnya dipasarkan.

Panjangnya proses yang harus dilakukan untuk mendapatkan obat kuasi dengan kualitas wahid memang tidak mudah. Namun, semuanya sangatlah mungkin jika Anda menyerahkan pengurusan registrasi kepada tim ahli dari Mursmedic. Tim Mursmedic akan membantu Anda untuk mengurus panjangnya proses registrasi yang berkaitan dengan obat kuasi untuk perusahaan Anda. Hubungi marketing kami di sini!

Start Your Journey

Scroll to Top
Open chat
1
Need help?
If you have questions about Mursmedic please contact us via WhatsApp, our team will respond to your questions quickly