Apakah Alat Medis Lokal Akan Mendominasi Pasar Indonesia?

Tidak bisa dipungkiri bahwa pasar alat kesehatan di Indonesia masih bergantung dan didominasi oleh produsen alat kesehatan di luar negeri. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan dan potensi pasar alat media merek lokal bisa menjadi pesaing produsen dari luar negeri mengingat ada banyaknya fasilitas kesehatan di masyarakat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan kesehatan.

 

Di industri kesehatan, obat dan alat kesehatan menjadi dua komponen besar yang tidak terelakkan dari total biaya kesehatan saat ini. Sayangnya, masih banyak alat-alat kesehatan yang stok produksinya masih diimpor dari negara lain, seperti mesin sinar-X (rontgen), CT-Scan, Cath Lab (Kateterisasi Jantung), USG, MRI hingga produk alat perlindungan dan beragam peralatan medis lain. Padahal, hal ini justru hanya akan menambah biaya pajak penjualan yang membuat harga barang menjadi lebih mahal. Padahal, ada potensi besar di Indonesia untuk bisa memproduksi alat-alat kesehatan secara mandiri yang kualitasnya tidak kalah dengan luar negeri.

 

Indonesia adalah salah satu pasar industri kesehatan yang berkembang pesat, bahkan di Asia. Pertumbuhan industri kesehatan lokal di Indonesia tercatat mampu memenuhi 90% dari kebutuhan produk kesehatan yang dibutuhkan di Indonesia.

 

Dalam kurun waktu setahun terakhir, Kementerian Kesehatan terus mendorong kemandirian farmasi dan kesehatan dalam negeri, hingga pada bulan Januari-Juli 2023 lalu terjadi peningkatan total belanja alat kesehatan (alkes) dalam negeri dengan total Rp 9,8 T.

 

Adanya peningkatan inovasi di bidang industri kesehatan, khususnya terkait alat kesehatan, diharapkan dapat mendorong harga yang jauh lebih murah, sehingga bisa dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat dan rumah sakit di seluruh Indonesia. Meski Indonesia di industri farmasi ini terbilang masih terbatas dalam pengembangan obat baru, tetap saja jika harga alat kesehatan murah, tentu ini akan berpengaruh dengan biaya kesehatan yang juga akan lebih terjangkau, sehingga bisa menjangkau semua kalangan.

 

Keberadaan produsen alat kesehatan Indonesia dalam memproduksi alat kesehatan secara lokal juga dapat mengurangi ketergantungan negara pada barang-barang impor. Seperti contoh pada tahun 2019 hingga 2021 lalu saat Indonesia sedang genting Covid-19, begitu banyak APD coverall dapat diproduksi oleh produsen alat kesehatan Indonesia hingga bisa menjangkau pasar ekspor luar negeri, seperti Korea Selatan, Belanda, Perancis, Australia, Amerika Serikat, Afrika Selatan, dan Kenya. Selain itu, produksi masker lokal Indonesia juga bisa menjangkau pasar ekspor di negara tetangga, seperti Malaysia, Hongkong, Cina, dan Singapura. Ini tentu menjadi potensi yang baik bagi produsen alat kesehatan lokal dalam mendominasi pasar indonesia.

 

Hal baik ini dapat mendorong Pemerintah Indonesia untuk dapat mengambil sejumlah kebijakan yang diharapkan menjadi stimulus yang baik bagi industri farmasi terutama di bidang penyediaan alat kesehatan Indonesia. Pemerintah Indonesia juga bisa mengambil andil dalam menjembatani industri farmasi alat kesehatan Indonesia dari luar negeri agar dapat berkolaborasi dengan produk lokal Indonesia dan mengembangkannya menjadi lebih masif lagi. 

 

Dengan demikian, pangsa pasar alat kesehatan indonesia dapat mencapai kondisi yang lebih baik lagi dan sejalan dengan yang tertuang pada Peta Jalan Industri Alat Kesehatan Nasional yang berisi tentang target pemenuhan alat kesehatan Indonesia dari dalam negeri.

 

Meskipun saat ini kita sudah memasuki masa endemi Covid-19, namun adanya adaptasi masyarakat terhadap kebiasaan baru membuat permintaan akan alat kesehatan dan obat-obatan tetap berlanjut. Dan tentu ini akan berpengaruh terhadap permintaan masyarakat terhadap produk alat kesehatan Indonesia. 

Start Your Journey

Scroll to Top
Open chat
1
Need help?
If you have questions about Mursmedic please contact us via WhatsApp, our team will respond to your questions quickly