Dalam dunia medis, ada satu istilah yang cukup dikenal bernama hematologi. Hematologi secara harfiah adalah suatu bidang yang mempelajari seluk-beluk darah dan bagaimana darah memegang peran penting dalam menjaga kesehatan. Sebagai salah satu cabang ilmu kedokteran, hematologi fokus untuk mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan darah manusia, termasuk sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), sel darah trombosit dan juga plasma darah beserta fungsi dan perannya di dalam tubuh dan penyakit apa saja yang ditimbulkan oleh sel-sel darah tersebut. Sebagaimana yang Anda tahu, darah menjadi komponen vital di dalam tubuh manusia karena tugasnya sebagai pembawa oksigen di dalam organ tubuh manusia.
Analisis darah sendiri merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh medis dengan beberapa tujuan sebagai berikut.
- Untuk mendiagnosis suatu penyakit yang menyerang darah, seperti leukemia, anemia, kanker, autoimun, dan kanker.
- Untuk memantau kondisi kesehatan seseorang yang tengah menjalani serangkaian pengobatan yang bersifat kontinu, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan juga diabetes.
- Analisis darah juga dapat membantu dokter untuk melakukan deteksi dini pada suatu penyakit yang ada pada diri seseorang, bahkan sebelum gejala tersebut muncul dan menyebabkan efek samping.
- Untuk membantu penelitian para dokter agar dapat mendeteksi ragam penyakit, hingga mengembangkan formulasi baru untuk menemukan cara pengobatan terbaru dan terbaik.
Dalam proses pemantauan kesehatan oleh tenaga medis, hematologi memiliki suatu peran yang tak terelakkan, terutama dalam pengambilan keputusan sebelum mendiagnosis penyakit pada pasien. Berikut beberapa peran hematologi yang harus Anda tahu:
1. Pemeriksaan darah menyeluruh (hematologi lengkap).
Pada proses pemeriksaan hematologi lengkap akan melibatkan macam-macam komponen darah, seperti eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit, hematokrit, dan hemoglobin untuk membantu tenaga medis dalam mendiagnosis suatu penyakit, baik yang gejalanya tampak maupun tidak tampak.
2. Tes Darah atau Tes Hematologi.
Selain serangkaian tes darah atau tes hematologi, ada pula tes darah yang juga dilakukan untuk mengecek dan memantau kondisi kesehatan pasien, seperti tes serelogi, tes koagulasi darah, dan tes apusan darah.
3. Penginterpretasian Hasil Tes Hematologi.
Hasil tes darah akan diserahkan kepada dokter spesialis hematologi dan akan diinterpretasikan oleh dokter sebelum proses pengambilan diagnosis suatu penyakit.
Pengertian Hematology Analyzer
Hematology analyzer adalah sebuah perangkat medis canggih yang berfungsi dan berguna untuk menganalisis suatu komponen dari dalam darah secara tepat, cepat dan akurat. Hematology analyzer akan membantu para dokter untuk melakukan diagnosis dan pemantauan dari beragam penyakit yang ada.
Beberapa komponen yang dapat dianalisis oleh alat hematology analyzer, antara lain:
- Eritrosit atau sel darah merah.
Jumlah, ukuran, dan bentuk dari sel darah merah atau eritrosit termasuk jumlah kadar dari hemoglobin sel darah merah untuk bisa membantu diagnosis penyakit sel sabit, thalasemia, dan penyakit anemia.
- Leukosit atau sel darah putih.
Jumlah dan jenis leukosit atau sel darah putih, termasuk jumlahnya dan jenisnya untuk membantu dokter mendiagnosis alergi, infeksi, dan leukemia.
- Trombosit.
Jumlah trombosit yang nantinya akan digunakan untuk membantu diagnosis segala kelainan pada darah.
- Hematokrit.
Suatu volume dari sel darah merah atau eritrosit di dalam darah untuk mendiagnosis secara detail kondisi pasien yang mengalami dehidrasi dan anemia.
- Hemoglobin.
Suatu kadar di hemoglobin yang digunakan untuk mengukur dan membantu diagnosis pada penyakit anemia dan semacamnya.
Hematology analyzer bekerja melalui beberapa langkah, yakni dimulai dengan pengambilan sel darah kecil dari pasien dan kemudian akan dimasukkan ke alat hematology analyzer, lalu sampel darah ini akan dicampurkan dengan cairan reagen untuk memisahkan atau mengencerkan sel-sel darah, kemudian akan dilakukan analisis terhadap sel-sel darah yang nantinya akan diukur dan dianalisis melalui impedansi (pengukuran terhadap hambatan listriknya), difraksi cahaya (pengukuran terhadap bagaimana sifat pemantulan cahaya oleh sel darah), dan fluoresensi (pengukuran tentang bagaimana suatu darah dapat menyerah ke dalam tubuh manusia dan bagaimana aia dapat memancarkan cahaya). Terakhir, hasil dari serangkaian proses analisis darah oleh hematology analyzer ini akan dimunculkan pada layar monitor atau dapat juga dicetak dalam bentuk laporan.
Fungsi Hematology Analyzer
Berikut beberapa jenis penyakit yang dapat didiagnosis menggunakan alat hematology analyzer:
1. Infeksi.
Hematology analyzer dapat membantu dokter untuk menghitung berapa banyak sel darah putih yang ada di tubuh seseorang.
2. Anemia.
Pada kasus infeksi, hematology analyzer dapat membantu mengukur jumlah eritrosit, hematokrit, dan hemoglobin di dalam darah agar kasus anemia dapat dideteksi sejak dini.
3. Kanker Darah.
Hematology analyzer juga dapat membantu dokter untuk mendiagnosis penyakit limfoma dan leukemia yang termasuk sebagai kanker darah.
4. Gangguan Pembekuan Darah.
Jumlah trombosit di dalam darah juga dapat dideteksi secara detail oleh hematology analyzer, sehingga gangguan pembekuan pada darah dapat diantisipasi dan diobati segera.
5. Penyakit Kronis.
Penyakit kronis pada seseorang, seperti penyakit jantung dan diabetes juga dapat lebih mudah dideteksi dengan hematology analyzer.
6. Penyakit Autoimun.
Beberapa penyakit autoimun, seperti lupus dan arthritis juga dapat dideteksi dengan sangat mudah menggunakan hematology analyzer.
Pentingnya Hematology Analyzer bagi Dunia Medis
Penggunaan hematology analyzer dalam prosesnya menganalisis sel-sel darah dalam tubuh membantu efisiensi waktu. Pasalnya, analisis darah menggunakan alat ini dapat menghasilkan data yang lebih cepat, sehingga kasus pada pasien dapat segera ditangani dan kondisi kritis pasien dapat dicegah sejak awal. ungkinkan tim medis untuk memberikan diagnosis dan perawatan lebih cepat.
Bicara soal akurasi, hematology analyzer memiliki hasil yang akurat yang dapat membantu dokter dalam memberikan data valid atas kondisi pasien, sehingga kesalahan diagnosis dapat diminimalisir.
Bayangkan, bila rumah sakit di Indonesia telah menggunakan hematology analyzer di laboratoriumnya. Tentu ini akan membantu efisiensi waktu dalam skala besar, sehingga pemantauan kesehatan pada seluruh pasien dapat dilakukan dengan lebih efektif, sehingga deteksi dini pada gejala yang dialami pasien pun bida didapatkan dengan mudah, cepat, dan akurat.
Sayangnya, pengadaaan hematology analyzer ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, pemeliiharaan yang cukup rumit dan standarisasinya yang cukup tinggi. Namun, kendati demikian, adanya hematology analyzer ini memang cukup vital sehingga apabila memang ada anggaran khusus di dunia medis, maka alangkah lebih baik bila anggaran tersebut dialokasikan untuk penyediaan hematology analyzer agar dapat mendukung perawatan kesehatan seluruh pasien dengan atau tanpa gejala secara lebih baik pada masa mendatang.