Panduan Penggunaan Breathing Circuit yang Aman dan Nyaman

Mungkin sebagian orang masih asing dengan salah satu alat medis yang bernama breathing circuit. Alat yang biasanya dijumpai di rumah sakit, tepatnya di ruang ICU ini, digunakan untuk menghubungkan pasien yang sedang sakit dengan kondisi tertentu dengan mesin ventilator atau mesin anestesi. Breathing circuit digunakan untuk menyalurkan udara dari mesin ventilator ke pasien untuk membantu pernapasan, sehingga pasien bisa mendapatkan pasokan oksigen yang cukup.

Pemasangan breathing circuit untuk pasien tidak boleh sembarangan dan biasanya dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih. Tujuannya, agar dapat memastikan beberapa hal berikut dengan tepat:

  1. Pasien dengan kondisi medis tertentu bisa mendapatkan pasokan oksigen yang cukup, serta bisa mengeluarkan gas karbon dioksida secara efektif.
  2. Alat breathing circuit juga harus dipasang dengan baik dan benar untuk mencegah adanya kemungkinan bocor, infeksi, dan masalah ventilasi lain yang mungkin muncul.
  3. Petugas medis harus memastikan udara dari mesin ke pasien bisa mengalir dengan lancar, sehingga pasien mendapatkan kenyamanan pada saluran pernapasannya serta meminimalisir iritasi yang mungkin muncul.

Baca Juga: Apa Saja Peran Penanggung Jawab Teknis Dalam Usaha Alat Kesehatan? Ini Dia Perannya!

 

3 Jenis Breathing Circuit

Ada 3 jenis breathing circuit yang harus Anda tahu, di antaranya:

  • Circle System

Breathing circuit dengan jenis circle system ini merupakan salah satu jenis yang paling umum dijumpai dan digunakan. Jenis circle system ini bekerja dengan memungkinkan proses rebreathing pada sebagian gas hasil dari pernapasan pasien menjadi berjalan dengan baik dan lancar.

  • Mapleson System

Jenis breathing circuit ini memiliki sistem kerja yang lebih sederhana. Dalam pengaplikasiannya, breathing circuit jenis mapleson system ini sering digunakan untuk keperluan anestesi singkat.

  • Bain System

Jenis breathing circuit jenis ini memiliki sistem kerja yang sengaja diciptakan demi bisa mengurangi dead space serta meningkatkan ventilasi.

 

Begini Panduan Penggunaan Breathing Circuit yang Aman dan Nyaman

  1. Pilih breathing circuit dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan pasien dan usia pasien.
  2. Pada saat proses pemasangan, sambungkan breathing circuit dengan ventilator atau mesin anestesi sesuai dengan panduan penggunaan yang tersedia pada alat breathing circuit. Pastikan masing-masing ujung telah terhubung ke mulut dan hidung pasien dengan benar dan tidak bocor.
  3. Setelah alat dipasang, pantau terus kondisi pasien dan amati beberapa hal, seperti tingkat saturasi oksigen, frekuensi pernapasan pasien dan suara napas pasien.
  4. Perhatikan adanya kemungkinan kebocoran yang mungkin terjadi pada circuit ataupun penurunan saturasi oksigen secara tiba-tiba.
  5. Untuk perawatan, bersihkan breathing circuit dengan rutin dan lakukan disinfeksi seperti yang telah tertulis pada panduan alat. Pun, cek secara berkala filter atau bagian yang rusak dan ganti dengan yang baru jika dibutuhkan. Namun jika produk breathing circuit ditujukan untuk sekali pemakaian, buang breathing circuit setelah dipakai pasien.

Saat menggunakan breathing circuit, pastikan bahwa tidak ada lipatan yang mungkin terjadi pada tubing breathing circuit agar aliran udara tidak terhambat. Anda juga harus memastikan bahwa setiap sambungan telah terpasang dengan kuat dan ketat agar kebocoran dapat terminimalisir dengan baik.

Baca Juga: Jasa Pengurusan dan Sertifikasi ISO 13485 di Mursmedic

 

Jika diperlukan, Anda juga bisa menambahkan penggunaan humidifier untuk menjaga kelembapan pada saluran pernapasan pasien. Dan jangan lupa untuk selalu mengikuti prosedur aseptik agar infeksi tidak terjadi saat penggunaan breathing circuit.

Start Your Journey

Scroll to Top
Open chat
1
Need help?
If you have questions about Mursmedic please contact us via WhatsApp, our team will respond to your questions quickly