Virus dan bakteri ada di mana-mana. Oleh karena itu, kita dihimbau untuk selalu memastikan kondisi tangan dalam keadaan bersih dan steril terutama saat akan menyentuh makanan. Cara yang bisa kita lakukan adalah dengan mencuci tangan sebelum makan dengan sabun untuk mematikan virus dan bakteri. Namun, bagaimana jika Anda tidak dapat menemukan air dan sabun di jam makan Anda?
Anda bisa mengantisipasi hal ini dengan menggunakan antiseptik atau hand sanitizer sebagai pengganti air dan sabun untuk membunuh kuman yang menempel di tangan. Kedua antiseptik ini memang sering dianggap sama. Namun ternyata, hand sanitizer dan antiseptik memiliki perbedaan yang cukup mencolok, lho!
Perbedaan Hand Sanitizer dan Antiseptik
Antiseptik atau desinfektan bekerja dengan cara memperlambat atau menghentikan pertumbuhan mikroorganisme, seperti virus, jamur, dan bakteri yang menempel pada seluruh permukaan. Produk-produk antiseptik kerap kali Anda jumpai di rumah sakit, klinik kesehatan atau wilayah medis lain untuk menjaga ruangan tetap steril serta mencegah risiko yang mungkin muncul saat tindakan medis dilakukan. Beberapa jenis antiseptik, antara lain cairan pembersih mulut, sabun pembersih tangan, dll.
Jika menilik dari cara penggunaannya, hand sanitizer dan antiseptik cukup berbeda. Antiseptik biasanya dipakai untuk membersihkan permukaan benda dari virus atau kuman. Cara pakainya pun cukup disemprotkan saja di permukaan benda, seperti meja, gagang toilet, saklar lampu, permukaan gelas, remot, saklar lampu, mainan anak, dll. Kemudian, Anda cukup melap permukaan tersebut dengan kain microfiber agar lebih efektif untuk menyapu virus dan kuman.
Sedangkan hand sanitizer dapat digunakan untuk membersihkan permukaan tangan dari kuman dan virus yang menempel agar tidak ikut masuk ke tubuh bersama makanan yang Anda makan. Cara menggunakan hand sanitizer pun mudah, Anda cukup menyemprotkannya ke telapak tangan Anda.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Menggunakan Hand Sanitizer dan Antiseptik?
Secara frekuensi, antiseptik cukup digunakan sehari sekali saja. Perhatikan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan agar lebih aman, ya. Sedangkan hand sanitizer dapat Anda gunakan lebih sering, seperti dan bisa Anda bawa ke mana-mana. Anda dapat menggunakan hand sanitizer saat Anda akan makan. Agar lebih praktis, simpan cairan hand sanitizer ke dalam wadah botol sprayer kecil untuk memudahkan dibawa ke mana-mana.
Sebelum menggunakan hand sanitizer, pastikan Anda memperhatikan beberapa hal berikut ini, ya:
- Gunakan hand sanitizer sebelum Anda memakan makanan Anda
- Gunakan hand sanitizer setelah Anda mengelap hidung saat bersin atau batuk, baik secara disengaja maupun tidak.
- Gunakan hand sanitizer untuk mensterilkan tangan Anda setelah berkunjung ke rumah sakit
- Jika Anda kesulitan menemukan air dan sabun untuk cuci tangan, gunakan hand sanitizer dengan kandungan 60% alkohol agar dapat berfungsi efektif.
Meski praktis, hand sanitizer tidak direkomendasikan untuk tangan Anda yang sedang kotor dan sangat berminyak karena ini hanya membantu membersihkan telapak dan punggung tangan yang hanya ada di permukaan saja. Agar lebih aman, Anda dapat segera mencari air mengalir dan sabun, lalu cuci tangan Anda selama 20 detik untuk mematikan virus dan kuman.
Kandungan yang Terkandung dalam Hand Sanitizer dan Antiseptik
Perbedaan Antiseptik dan Hand Sanitizer dapat dilihat dari seberapa banyak kandungan alkoholnya. Keduanya menggunakan alkohol sebagai bahan dasar untuk mebunuh kuman, hanya saja antiseptik menggunakan alkohol etanol (alkohol murni) atau isopropanol. Sedangkan hand sanitizer, umumnya menggunakan alkohol etanol (alkohol murni) atau isopropanol, n-propanol, atau campuran keduanya.
Kadar alkohol pada antiseptik cenderung lebih tinggi, yakni sekitar yaitu 60% – 90%. Namun, pada hand sanitizer, kadar alkoholnya cenderung lebih rendah, yaitu 60% – 80% untuk menghindari efek samping yang ditimbulkan pada tangan.
Itu dia beberapa perbedaan hand sanitizer dan antiseptik yang harus Anda tahu. Jangan sampai salah pakai, ya!
