Kini Lebih Mudah! Tips dan Cara Impor Alat Kesehatan ke Indonesia

Kabar baik bagi Anda, pengusaha alat kesehatan, karena impor alat ke Indonesia memiliki peluang dan potensi yang besar. Namun, untuk bisa melakukan impor alat kesehatan dengan lancar, maka Anda juga perlu menyiapkan perencanaan yang matang serta pemahaman yang mendalam terkait dengan regulasi yang berlaku. Untuk bisa memahami regulasi ini, Anda harus melibatkan sejumlah langkah yang perlu Anda perhatikan dengan cermat.

Agar Anda bisa dengan mudah memahami proses impor alat kesehatan ke Indonesia, maka pahamilah tips dan cara berikut ini:

1. Pahami Regulasi yang Berlaku

Regulasi alat kesehatan diatur oleh Kemenkes (Kementerian Kesehatan) sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab penuh atas pengaturan serta pengawasan alat kesehatan di Indonesia. Setiap alat kesehatan yang akan dipasarkan di Indonesia pun wajib memiliki izin edar dari Kemenkes sebagai regulator utama.

Proses izin edar alat kesehatan ini akan melibatkan beberapa penilaian terhadap keamanan, mutu, serta khasiat alat kesehatan tersebut. Pastikan pula bahwa alat kesehatan yang akan diedarkan telah memiliki standar SNI atau (Standar Nasional Indonesia) untuk menjamin mutu dan kualitas produk.

Baca Juga: Apa Itu Surat Izin Edar Alat Kesehatan dan Bagaimana Urusnya?

 

2. Tentukan Jenis Alat Kesehatan

Seharusnya, alat kesehatan diklasifikasikan berdasarkan risiko yang akan ditimbulkan. Klasifikasi atau pengelompokan ini akan berpengaruh terhadap persyaratan teknis dan administratif yang harus dipenuhi. Jika usaha Anda bergerak di bidang alat kesehatan diagnostik in vitro (IVD), maka Anda perlu mengikuti regulasi khusus yang mengatur tentang alat kesehatan jenis ini.

 

3. Cari Supplier Alat Kesehatan yang Tepercaya

Untuk meminimalkan penipuan, pastikan Anda memilih supplier yang punya reputasi yang baik, terutama dalam bidang ekspor alat kesehatan. Alhasil, produk alat kesehatan Anda bisa memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah. Jika diperlukan, mintalah dokument lengkap dari supplier alat kesehatan Anda, seperti sertifikat mutu, izin produksi, dan juga data teknis produk.

 

4. Proses Impor Alat Kesehatan

Untuk bisa menjalankan proses impor alat kesehatan, Anda perlu mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan, seperti faktur komersial, packing list, bill of lading, sertifikat asal, hingga izin edar produk. Anda juga harus menjalankan pemeriksaan bea cukai untuk setiap alat kesehatan yang Anda impor untuk keperluan pembayaran bea masuk serta verifikasi dokumen. Jika alat kesehatan Anda lolos pemeriksaan, maka artinya barang Anda bisa didistribusikan ke pasar Indonesia.

Baca Juga: 4PL dan 3PL untuk Alat Kesehatan

 

5. Gunakan Agen atau Distributor Bila Diperlukan

Jika dirasa Anda membutuhkan agen atau distributor, maka Anda bisa menggunakan jasa agen atau distributor lokal untuk mempermudah proses izin edar, distribusi, hingga pemasaran. Pastikan agen yang Anda pilih adalah agen yang berpengalaman serta memiliki jaringan distribusi yang luas.

 

Biaya yang Terkait dengan Impor Alat Kesehatan Indonesia

Ada beberapa biaya yang harus Anda keluarkan dalam proses impor alat kesehatan. Biaya ini  cukup beragam dan dapat bervariasi tergantung pada jenis alat kesehatan, negara asal, volume impor, dan faktor lainnya. Beberapa biaya utama yang perlu Anda pertimbangkan meliputi:

  • Bea Masuk, yakni tarif yang dikenakan oleh pemerintah atas barang impor. Besaran bea masuk tergantung pada jenis produk dan negara asal.
  • Pajak Pertambahan Nilai (PPN), yakni pajak yang akan dikenakan atas nilai barang dan jasa yang ditambahkan dalam proses produksi dan distribusi.
  • Pajak Penghasilan (PPh), yakni pajak yang dikenakan atas keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usaha impor.
  • Biaya Pengiriman, yakni biaya transportasi dari negara asal ke Indonesia, termasuk biaya pengiriman dari pabrik ke pelabuhan, biaya pengiriman laut atau udara, dan biaya pengiriman dari pelabuhan ke gudang di Indonesia.
  • Biaya Asuransi, yakni biaya untuk melindungi barang selama proses pengiriman.
  • Biaya Sertifikasi, yakni biaya untuk mendapatkan sertifikat yang diperlukan, seperti sertifikat mutu dan izin edar.
  • Biaya Agen atau Distributor, yakni biaya yang akan Anda bayarkan jika menggunakan jasa agen atau distributor, termasuk biaya komisi serta biaya layanan lainnya.

Jika Anda ingin memperluas pasar, pastikan pula Anda bergabung dengan asosiasi terkait alat kesehatan seperti HIPELKI yang bisa memberikan akses ke informasi pasar dan peluang bisnis Anda.

Impor alat kesehatan ke Indonesia merupakan peluang bisnis yang menjanjikan. Namun, proses ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Dengan memahami regulasi, memilih supplier yang tepat, dan bekerja sama dengan pihak terkait, Anda dapat menjalankan bisnis impor alat kesehatan dengan sukses.

Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai impor alat kesehatan, maka Anda bisa menghubungi tim Mursmedic. Jangan ragu untuk melibatkan para ahli seperti konsultan untuk memastikan bahwa dokumen Anda lengkap dan Anda telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Tim kami akan dengan senang hati membantu Anda dalam memahami regulasi importasi alat kesehatan serta menghitung bea yang dibutuhkan. Hubungi kami di sini untuk informasi selengkapnya.

Start Your Journey

Scroll to Top
Open chat
1
Need help?
If you have questions about Mursmedic please contact us via WhatsApp, our team will respond to your questions quickly